Sempat bikin heboh, 90 tumpukan batu yang menyerupai bidak catur di Sungai Cibojong akhirnya dibongkar Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Tumpukan batu tersebut sempat membuat heboh masyarakat hingga menjadi viral di media sosial, bahkan hingga kini masih banyak orang datang ke Sungai Cibojong, Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu untuk melihat tumpukan batu yang menyerupai bidak catur tersebut," kata Camat Cidahu Ading Ismail di Sukabumi, Minggu (4/2). Dikutip dari Antara.
Menurutnya, pembongkaran ini setelah adanya koordinasi dengan unsur Muspika dan diputuskan untuk dibongkar untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Apalagi sejak tumpukan batu tersebut menjadi viral di media sosial hingga saat ini banyak orang yang mengaitkannya dengan sesuatu yang berbau mistik, sehingga khawatir menjurus ke arah musyrik.
Selain itu, pembongkaran ini juga untuk antisipasi jatuhnya korban jiwa, karena banyaknya warga yang datang ke sungai ditambah tengah musim hujan khawatir terjadi banjir bandang sehingga menyebabkan kecelakaan.
"Sebenarnya tumpukan batu tersebut memang berasal dari tangan kreativitas atau pelaku seni, tapi alangkah baiknya dilakukan di tempat yang tepat jangan sampai mengundang kehebohan seperti ini," tambahnya.
Di sisi lain, salah seorang warga, Ramdani menyayangkan kreasi seni tersebut dibongkar, padahal filosopi orang yang membangun tumpukan batu sehingga menyerupai bidak catur dan keraton tersebut sebagai ekspresi agar selalu menjaga kebersihan sungai.
"Ini murni merupakan karya seni, seharusnya tidak perlu dibongkar tetapi muspika mengimbau saja agar tidak dikaitkan dengan isu mistik," katanya. [cob]
"Tumpukan batu tersebut sempat membuat heboh masyarakat hingga menjadi viral di media sosial, bahkan hingga kini masih banyak orang datang ke Sungai Cibojong, Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu untuk melihat tumpukan batu yang menyerupai bidak catur tersebut," kata Camat Cidahu Ading Ismail di Sukabumi, Minggu (4/2). Dikutip dari Antara.
Menurutnya, pembongkaran ini setelah adanya koordinasi dengan unsur Muspika dan diputuskan untuk dibongkar untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Apalagi sejak tumpukan batu tersebut menjadi viral di media sosial hingga saat ini banyak orang yang mengaitkannya dengan sesuatu yang berbau mistik, sehingga khawatir menjurus ke arah musyrik.
Selain itu, pembongkaran ini juga untuk antisipasi jatuhnya korban jiwa, karena banyaknya warga yang datang ke sungai ditambah tengah musim hujan khawatir terjadi banjir bandang sehingga menyebabkan kecelakaan.
"Sebenarnya tumpukan batu tersebut memang berasal dari tangan kreativitas atau pelaku seni, tapi alangkah baiknya dilakukan di tempat yang tepat jangan sampai mengundang kehebohan seperti ini," tambahnya.
Di sisi lain, salah seorang warga, Ramdani menyayangkan kreasi seni tersebut dibongkar, padahal filosopi orang yang membangun tumpukan batu sehingga menyerupai bidak catur dan keraton tersebut sebagai ekspresi agar selalu menjaga kebersihan sungai.
"Ini murni merupakan karya seni, seharusnya tidak perlu dibongkar tetapi muspika mengimbau saja agar tidak dikaitkan dengan isu mistik," katanya. [cob]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.