Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dinilai sering melakukan kunjungan ke luar negeri, padahal kursi wakil gubernur DKI masih kosong.
Menanggapi sindiran itu, Anies menantang Mendagri untuk membuka daftar pejabat yang ke luar negeri. Anies pun mengaku bersedia buka-bukaan terkait daftar negara dan agenda kunjungannya ke luar negeri.
"Buat saya nih, dibuat transparan bagus kalau ada aturannya diumumkan saja. Gubernur siapa yang pergi ke mana berapa lama urusan apa. Jadi saya malah senang kalau itu diatur dan dibuka," kata Anies di Gedung DPRD Jakarta Selatan, Senin (22/7).
"Sebagai contoh Pak Anies. Dia enggak ada wakil, tapi satu tahun berapa kali dia? Hampir sebulan dua, tiga kali. Ada lho gubernur hampir tiap minggu izin ke luar negeri, ada," kata Tjahjo.
Menurut Tjahjo, Kemendagri sulit untuk melarang kepala daerah agar tak melakukan kunjungan kerja ke luar negeri terlalu sering.
Anies diketahui sudah mengunjungi setidaknya tujuh negara di dua tahun ia menjabat. Adapun negara yang baru-baru ini ia kunjungi adalah Kolumbia dan New York. Anies berada di dua negara itu selama 10 hari.
Anies pun membeberkan hasil kunjungannya selama kurang lebih 10 hari di luar negeri.
"Saya Alhamdullilah setiap kali pergi justru untuk mengundang orang untuk datang ke Indonesia. Mengajak orang untuk kegiatan di Indonesia termasuk untuk membawa formula E bermain di sini. Nah itu harus dikerjakan dengan pergi ke Luar Negeri," kata Anies.
Menurut Anies kunjungan kerjanya ke luar negeri masih dalam tahap normal. Setiap pertemuan yang ia datangi, kata Anies, menyangkut jabatannya sebagai pemimpin daerah.
"Kalau saat ini orang tidak tahu, pergi ke luar negeri itu apa jalan-jalan, studi banding, atau berbicara. Kalau saya pergi saya pasti berbicara pasti kegiatan resmi dengan pemerintah di sana," katanya.
Lihat juga:DKI Tanam Lidah Mertua Atasi Polusi, Walhi Nilai Belum Cukup
Anies juga menambahkan bahwa sudah seharusnya Jakarta dan Indonesia tampil di mata dunia. Pembatasan ke luar negeri, menurut Anies, menjadi pembatasan Jakarta dan Indonesia pula untuk berkembang di kancah internasional.
"Kita ini warga global, sudah harus berpikirnya global. Bahkan Indonesia harus berperan ditingkat global. Masa kita semua berpikirnya kandang terus. Nanti akhirnya orang melarang untuk pergi," kata dia. [CNN]
Menanggapi sindiran itu, Anies menantang Mendagri untuk membuka daftar pejabat yang ke luar negeri. Anies pun mengaku bersedia buka-bukaan terkait daftar negara dan agenda kunjungannya ke luar negeri.
"Buat saya nih, dibuat transparan bagus kalau ada aturannya diumumkan saja. Gubernur siapa yang pergi ke mana berapa lama urusan apa. Jadi saya malah senang kalau itu diatur dan dibuka," kata Anies di Gedung DPRD Jakarta Selatan, Senin (22/7).
"Sebagai contoh Pak Anies. Dia enggak ada wakil, tapi satu tahun berapa kali dia? Hampir sebulan dua, tiga kali. Ada lho gubernur hampir tiap minggu izin ke luar negeri, ada," kata Tjahjo.
Menurut Tjahjo, Kemendagri sulit untuk melarang kepala daerah agar tak melakukan kunjungan kerja ke luar negeri terlalu sering.
Anies diketahui sudah mengunjungi setidaknya tujuh negara di dua tahun ia menjabat. Adapun negara yang baru-baru ini ia kunjungi adalah Kolumbia dan New York. Anies berada di dua negara itu selama 10 hari.
Anies pun membeberkan hasil kunjungannya selama kurang lebih 10 hari di luar negeri.
"Saya Alhamdullilah setiap kali pergi justru untuk mengundang orang untuk datang ke Indonesia. Mengajak orang untuk kegiatan di Indonesia termasuk untuk membawa formula E bermain di sini. Nah itu harus dikerjakan dengan pergi ke Luar Negeri," kata Anies.
Menurut Anies kunjungan kerjanya ke luar negeri masih dalam tahap normal. Setiap pertemuan yang ia datangi, kata Anies, menyangkut jabatannya sebagai pemimpin daerah.
"Kalau saat ini orang tidak tahu, pergi ke luar negeri itu apa jalan-jalan, studi banding, atau berbicara. Kalau saya pergi saya pasti berbicara pasti kegiatan resmi dengan pemerintah di sana," katanya.
Lihat juga:DKI Tanam Lidah Mertua Atasi Polusi, Walhi Nilai Belum Cukup
Anies juga menambahkan bahwa sudah seharusnya Jakarta dan Indonesia tampil di mata dunia. Pembatasan ke luar negeri, menurut Anies, menjadi pembatasan Jakarta dan Indonesia pula untuk berkembang di kancah internasional.
"Kita ini warga global, sudah harus berpikirnya global. Bahkan Indonesia harus berperan ditingkat global. Masa kita semua berpikirnya kandang terus. Nanti akhirnya orang melarang untuk pergi," kata dia. [CNN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.