Salah satu orator yang menyampaikan orasi dalam acara mimbar bebas di sekitar Tugu Perjuangan Kisaran, Jumat (14/9) . |
KISARAN KABAR ASAHAN – Aksi sejumlah aktivis di Kisaran di sekitar Tugu Perjuangan, tepatnya dipersimpangan Jalan Iman Bonjol- Jalan Cokraminoto Kisaran mengundang perhatian warga yang sedang melintas pada Jumat (14/9). Sebuah mirip mimbar untuk berpidato diletakkan di sekitar tugu, sementara beberapa orang dengan bergantian melakukan orasi yang isinya menyoroti pemerintahan Kabupaten Asahan yang dipimpinan oleh Bupati Drs Taufan Gama Simatupang dan Surya.
Arnes Arbain, Abi Hernanda Manurung dan Hasby Siregar, tiga dari beberapa orang yang sempat berorasi di mimbar mengatakan, Bupati Asahan Taufan Gama Simatupang telah gagal membangun Asahan, terbukti masyarakat belum menikmati hasil pembangunan sepenuhnya. Sayangnya, dalam orasi yang mengkritisi pemerintahan ini, tidak jelas disampaikan indikator kegagalan Taufan Gama Simatupang memimpin Asahan.
Sementara Buyung Yapto, yang juga berbicara melalui mimbar mengatakan Bupati Asahan Taufan Gama Simatupang telah berhasil membangun Asahan. Tetapi sama dengan orator yang mengkritisi, Buyung juga tidak menyebutkan indikator keberhasilan dan prestasi Taufan (Bupati, red).
Terpisah tokoh muda Asahan Rija Nurmansyah Tanjung, terkait adanya mimbar bebas di seputaran tugu perjuangan yang mengkritisi dan mengapresiasi pemerintahan Bupati Asahan Drs Taufan Gama Simatupang mengatakan, seharusnya indikator untuk kegagalan dan keberhasilan harus jelas dijabarkan. Sehingga masyarakat yang mendengar dapat menilai dengan melihat langsung kenyataan di lapangan.
“Hanya saja apa yang disampaikan dalam mimbar bebas yang digagas Abi Hernanda Manurung tersebut belum menyentuh subtansial, soalny para orator masih lebih menonjolkan emosi ketika bicara menyoroti Taufan-Surya,” kata Rija Nurmansyah. Dijelaskannya, dua tahun pemerintahan Taufan-Surya memiliki program jangka pendek dan jangka panjang. Jika memang berhasil, maka program jangka pendek dan panjang yang mana telah dikerjakan sejauh ini. Demikian sebaliknya. Hal senada disampaikan Mukhlis Bela, Menurutnya, pendapat yang disampaikan pada sebuah mimbar bebas harus rasional dan bukan emosional. PM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.