JURNAL ASAHAN.com - Seorang pria di Atlanta, Amerika Serikat, Edward Stalling baru-baru ini dilaporkan menuntut pihak rumah sakit (RS) tempat ia mendapat penanganan medis. Atlanta VA Medical Center dituntut karena resep obat yang diberikan dikatakan Stalling menyebabkannya memiliki ereksi berjam-jam.
Stalling yang memiliki post-traumatic stress disorder (PTSD) atau gangguan kecemasan akibat stres, mengonsumsi obat untuk membantu tidur. Dokter rumah sakit diceritakan olehnya memberi obat Trazodone agar ia bisa tidur lelap, namun saat bangun ada efek samping ereksi berkepanjangan yang membuat Stalling kesakitan.
"Saya meminum obat itu pada malam hari dan keesokannya saya bangun dengan masalah ini," ujar Stalling kepada CBS46 dan dikutip pada Rabu (7/1/2015).
Awalnya Stalling hanya mendiamkan kondisinya itu, namun setelah beberapa jam ereksi tidak kunjung reda ia segera mengunjungi RS. Dokter yang bertugas saat itu dikatakan oleh Stalling malah membuat tontonan dari keadaannya tersebut.
"Bahkan ada yang bilang harusnya saya membuat wanita berbaris. Seumur hidup belum pernah ada orang sebanyak ini melihat kelamin saya, sampai saya pergi ke RS itu," kata Stalling yang menambahkan beberapa perawat dan dokter berkunjung hanya untuk melihat kondisinya.
Pengacara untuk Stalling, Jonathan Johnson mengatakan saat masuk RS, kliennya harus dirawat sampai 10 hari. "Kelaminnya tidak berfungsi sebagai organ seksual dan Stalling punya kesulitan saat harus kencing. Kami akan bawa kasus melawan VA," kata Johnson.
Berkaitan dengan hal tersebut, pihak RS dalam keterangan tertulis mengatakan belum bisa memberikan komentar spesifik terkait kasus dan masih menyelidiki lebih lanjut. (dth)
Stalling yang memiliki post-traumatic stress disorder (PTSD) atau gangguan kecemasan akibat stres, mengonsumsi obat untuk membantu tidur. Dokter rumah sakit diceritakan olehnya memberi obat Trazodone agar ia bisa tidur lelap, namun saat bangun ada efek samping ereksi berkepanjangan yang membuat Stalling kesakitan.
"Saya meminum obat itu pada malam hari dan keesokannya saya bangun dengan masalah ini," ujar Stalling kepada CBS46 dan dikutip pada Rabu (7/1/2015).
Awalnya Stalling hanya mendiamkan kondisinya itu, namun setelah beberapa jam ereksi tidak kunjung reda ia segera mengunjungi RS. Dokter yang bertugas saat itu dikatakan oleh Stalling malah membuat tontonan dari keadaannya tersebut.
"Bahkan ada yang bilang harusnya saya membuat wanita berbaris. Seumur hidup belum pernah ada orang sebanyak ini melihat kelamin saya, sampai saya pergi ke RS itu," kata Stalling yang menambahkan beberapa perawat dan dokter berkunjung hanya untuk melihat kondisinya.
Pengacara untuk Stalling, Jonathan Johnson mengatakan saat masuk RS, kliennya harus dirawat sampai 10 hari. "Kelaminnya tidak berfungsi sebagai organ seksual dan Stalling punya kesulitan saat harus kencing. Kami akan bawa kasus melawan VA," kata Johnson.
Berkaitan dengan hal tersebut, pihak RS dalam keterangan tertulis mengatakan belum bisa memberikan komentar spesifik terkait kasus dan masih menyelidiki lebih lanjut. (dth)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.