KABARASAHAN.com - Aplikasi taksi online Didi Chuxing di China sedang dilanda rentetan skandal. Belum lama, penumpang di Kota Tianjin melaporkan sopir lelaki karena menjemputnya dengan celana disampirkan menutupi selangkangan. Tindakan tak patut sang sopir segera dilaporkan kepada perusahaan.
Foto sopir nyaris tak bercelana ini juga diunggah ke jejaring sosial, mengundang kecaman netizen China.
"Saya baru menyadari sopir tak memakai celana dalam perjalanan menuju Xiawafang. Sikapnya menakutkan saya," tulis penumpang perempuan itu dalam pesan kepada pengelola Didi.
"Kami minta maaf atas ketidaknyamanan anda," balas operator Didi.
Perusahaan transportasi via online itu segera menggelar investigasi. Hasilnya, pengendara tersebut dihukum 10 hari tak boleh menarik penumpang. Belum jelas adakah sanksi lain atas tindakannya yang menakutkan penumpang.
Awal Mei ini, pengendara Didi di Kota Shenzen bertindak lebih jahat. Dia merampok sekaligus membunuh penumpang perempuan. Pemerintah China bergegas merazia 8 ribu pengendara Didi di seantero negeri.
Faktor keamanan dan seleksi sopir menjadi sorotan warga China pada Didi akibat insiden beruntun tersebut. Aplikasi itu adalah buatan asli Tiongkok, demi menandingi Uber, Grab, dan banyak perusahaan teknologi sejenis di belahan dunia lain.
Walau banyak menerima keluhan pelanggan, popularitas Didi Chuxing terus meroket di Negeri Tirai Bambu. Perusahaan Amerika Serikat, Apple Inc, dilaporkan baru saja menyuntikkan modal buat Didi senilai USD 1 miliar.
Didi kini melayani 11 juta antar jemput setiap hari di seluruh Tiongkok. Karena Uber belum lama masuk, Didi sekarang menguasai 87 persen pangsa pasar transportasi online di negara itu.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.