KABARASAHAN.com - Jasad petinju legendaris asal Amerika Serikat Muhammad Ali dijadwalkan akan dimakamkan Jumat (10/6) mendatang. Mengapa Ali dimakamkan seminggu setelah wafat, tidak disegerakan sebagaimana ajaran Islam?
Dilansir mirror.co.uk, keluarga Ali ternyata telah merencanakan pemakaman Ali sejak sekitar 10 tahun lalu. Ali yang mengidap parkinson selalu dilibatkan dalam perencanaan pemakamannya ini.
"Segala sesuatu yang kami lakukan di sini direstui dan diminta Muhammad Ali," ujar juru bicara keluarga Ali, Bob Gunnel, seperti dikutip detikcom dari mirror.co.uk edisi 6 Juni 2016.
Menurut Gunnel, Ali meyakinkan sahabat dan keluarganya agar nyaman berbicara tentang kematiannya.
"Tidak apa-apa. Kita di sini untuk melakukan tugas yang saya inginkan. It's fine," tutur Gunnel menirukan perkataan Ali saat rapat keluarga membahas pemakamannya.
Gunnel melanjutkan, Ali berharap upacara pemakamannya di suatu tempat di mana para fans dari kalangan orang biasa bisa hadir, tidak hanya selebritis dan tamu VIP.
"Dia ingin upacara pemakamannya merefleksikan hidupnya dan bagaimana dia menjalani hidup. Dia ingin semua orang bisa hadir," tutur Gunnel.
Ali juga menginginkan perwakilan dari semua agama memiliki suara saat upacara pemakamannya yang akan digelar secara Islam.
"Dia adalah juara bagi orang-orang, jadi kami ingin upacara pemakamannya merefleksikan itu," jelasnya.
Namun menjelang Ali wafat pada 3 Juni lalu, kata Gunnel, keluarga jadi ragu atas rencana pemakaman Ali yang dibahas beberapa tahun lalu itu. Rencana kala itu, keluarga akan memakamkan jasad Ali di Muhammad Ali Centre. Rencana itu berubah di menit terakhir setelah sang istri, Lonnie, menjadi khawatir hal itu akan menyebabkan Muhammad Ali Centre harus ditutup karena banyaknya jumlah orang yang menghadiri upacara pemakaman.
Lonnie bersama dengan anak-anak Ali malah memutuskan bahwa jasad Ali akan melalui prosesi panjang di kota asalnya di Louisville, Kentucky. Jasad Ali akan dibawa berkeliling ke tempat-tempat masa kecilnya. Mulai dari Muhammad Ali Center, kemudian dibawa ke jalan yang dinamakan dengan namanya, melalui kawasan-kawasan di mana dia tumbuh besar, termasuk berkegiatan seperti balap sepeda dan shadowboxing di luar rumah masa kecilnya.
Alasan mengapa Ali baru dimakamkan pekan depan juga diberitakan BBC, Selasa (8/6/2016). Disebutkan prosesi jenazah dan pemakaman Muhammad Ali akan dilangsungkan dalam sebuah upacara besar antar iman namun dalam tradisi Islam hari Jumat mendatang. Hal ini dimaksudkan untuk "memungkinkan siapapun dari seluruh dunia untuk mengucapkan selamat tinggal," papar pernyataan keluarganya.
Upacara pemakaman akan digelar pada Jumat 10 Juni 2016 pada pukul 14.00 sore waktu setempat di KFC Yum! Center, sebuah stadion basket dengan kapasitas 22 ribu kursi. Para pengunjung bisa datang dan akan mendapat tiket masuk. Tiket diberikan bagi mereka yang pertama datang.
Pemakaman terbuka untuk umum, dan bagi yang tidak dapat datang, pemakaman akan disiarkan secara streaming yang bisa diakses melalui alicenter.org. Upacara pemakaman akan diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Alquran yang dipimpin oleh Imam Zaid Shakir, seorang imam dan cendekiawan Muslim di California.
Imam Zaid Shakir juga akan berpidato, dilanjutkan dengan pembacaan puisi dan pidato dari beberapa kerabat dan sahabat.
Jasad Ali lantas akan dibawa ke Cave Hill Cemetery, pemakaman tua bersejarah dan eksklusif yang indah dan hening di Louisville, Kentucky.
(nwk/nrl)
Dilansir mirror.co.uk, keluarga Ali ternyata telah merencanakan pemakaman Ali sejak sekitar 10 tahun lalu. Ali yang mengidap parkinson selalu dilibatkan dalam perencanaan pemakamannya ini.
"Segala sesuatu yang kami lakukan di sini direstui dan diminta Muhammad Ali," ujar juru bicara keluarga Ali, Bob Gunnel, seperti dikutip detikcom dari mirror.co.uk edisi 6 Juni 2016.
Menurut Gunnel, Ali meyakinkan sahabat dan keluarganya agar nyaman berbicara tentang kematiannya.
"Tidak apa-apa. Kita di sini untuk melakukan tugas yang saya inginkan. It's fine," tutur Gunnel menirukan perkataan Ali saat rapat keluarga membahas pemakamannya.
Gunnel melanjutkan, Ali berharap upacara pemakamannya di suatu tempat di mana para fans dari kalangan orang biasa bisa hadir, tidak hanya selebritis dan tamu VIP.
"Dia ingin upacara pemakamannya merefleksikan hidupnya dan bagaimana dia menjalani hidup. Dia ingin semua orang bisa hadir," tutur Gunnel.
Ali juga menginginkan perwakilan dari semua agama memiliki suara saat upacara pemakamannya yang akan digelar secara Islam.
"Dia adalah juara bagi orang-orang, jadi kami ingin upacara pemakamannya merefleksikan itu," jelasnya.
Namun menjelang Ali wafat pada 3 Juni lalu, kata Gunnel, keluarga jadi ragu atas rencana pemakaman Ali yang dibahas beberapa tahun lalu itu. Rencana kala itu, keluarga akan memakamkan jasad Ali di Muhammad Ali Centre. Rencana itu berubah di menit terakhir setelah sang istri, Lonnie, menjadi khawatir hal itu akan menyebabkan Muhammad Ali Centre harus ditutup karena banyaknya jumlah orang yang menghadiri upacara pemakaman.
Lonnie bersama dengan anak-anak Ali malah memutuskan bahwa jasad Ali akan melalui prosesi panjang di kota asalnya di Louisville, Kentucky. Jasad Ali akan dibawa berkeliling ke tempat-tempat masa kecilnya. Mulai dari Muhammad Ali Center, kemudian dibawa ke jalan yang dinamakan dengan namanya, melalui kawasan-kawasan di mana dia tumbuh besar, termasuk berkegiatan seperti balap sepeda dan shadowboxing di luar rumah masa kecilnya.
Alasan mengapa Ali baru dimakamkan pekan depan juga diberitakan BBC, Selasa (8/6/2016). Disebutkan prosesi jenazah dan pemakaman Muhammad Ali akan dilangsungkan dalam sebuah upacara besar antar iman namun dalam tradisi Islam hari Jumat mendatang. Hal ini dimaksudkan untuk "memungkinkan siapapun dari seluruh dunia untuk mengucapkan selamat tinggal," papar pernyataan keluarganya.
Upacara pemakaman akan digelar pada Jumat 10 Juni 2016 pada pukul 14.00 sore waktu setempat di KFC Yum! Center, sebuah stadion basket dengan kapasitas 22 ribu kursi. Para pengunjung bisa datang dan akan mendapat tiket masuk. Tiket diberikan bagi mereka yang pertama datang.
Pemakaman terbuka untuk umum, dan bagi yang tidak dapat datang, pemakaman akan disiarkan secara streaming yang bisa diakses melalui alicenter.org. Upacara pemakaman akan diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Alquran yang dipimpin oleh Imam Zaid Shakir, seorang imam dan cendekiawan Muslim di California.
Imam Zaid Shakir juga akan berpidato, dilanjutkan dengan pembacaan puisi dan pidato dari beberapa kerabat dan sahabat.
Jasad Ali lantas akan dibawa ke Cave Hill Cemetery, pemakaman tua bersejarah dan eksklusif yang indah dan hening di Louisville, Kentucky.
(nwk/nrl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.