Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara atau PTPN IV, Siwi Peni meminta keluarga besar perusahaan BUMN itu untuk bersikap netral dalam pemilihan kepala daerah 2018.
"Tahun 2018 merupakan tahun politik dan itu salah satu tantangan besar dalam menjalankan bisnis. Agar tetap berlangsung baik, semua jajaran di PTPN IV diminta untuk bersikap netral dan tetap memprioritaskan persatuan," ujarnya di Medan.
Menurut dia, pada 2018 akan ada pemilihan kepala daerah secara serentak di 171 daerah di Indonesia dan diikuti dengan adanya perhelatan akbar pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia di 2019.
Dalam agenda politik itu, semua keluarga besar di perkebunan pasti tidak luput dari "lirikan" berbagai pasangan calon peserta pilkada.
"Oleh karena itu, saya mengimbau agar seluruh keluarga besar PTPN IV untuk tidak/jangan terpecah hanya karena ada perbedaan pandangan mengenai calon pemimpin daerah yang bisa mengganggu kinerja,"katanya.
Seluruh jajaran, kata dia, harus menjaga PTPN IV yang sesungguhnya adalah rumah yang menaungi dan menghidupi keluarga besar perusahaan.
Apalagi, kata Siwi Peni, dewasa ini, manajemen PTPN masih punya tugas berat untuk mengembalikan kejayaan perusahaan yang pernah diraih sebelumnya.
"Kinerja tahun 2017 belum setinggi potensi yang dimiliki oleh PTPN IV. Lahan yang dimiliki PTPN IV adalah lahan kelas satu sehingga harusnya produktivitas tinggi," katanya.
Dia memberi contoh, produktivitas tandan buah segar PTPN IV di tahun 2017 masih 20 ton per hektare dari harusnya bisa di atas 23 ton.
"Dalam sejarah perjalanan, PTPN IV pernah unggul dan nomor satu se-Indonesia dalam hal kinerja. Saat ini kinerja PTPN IV turun peringkat sehingga harus terus ditingkatkan," katanya. [Eby]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.