Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah (ERAMAS) menghadiri peringatan ke-13 tahun berdirinya Mahakaruna Buddhist Centre, Medan, Senin (30/4/2018) malam.Di tempat ini, tari persembahan melayu dan seni kungfu berpadu indah.
Malam peringatan itu juga dijadikan malam pertukaran budaya Indonesia-Tiongkok. Karena itu, semua kesenian etnik yang ada di Indonesia, Sumatera Utara ditampilkan di acara tersebut.
Tampak hadir Ketua Umum Buddhist Centre Indonesia, YM Chaokun Suhu Hui Xiong Mahanayaka; Ketua Panitia, Eddie Kusuma; Pembina Buddhist, Ketut Supardi; Tokoh Hindu Pandita, MM Chandra Bose; Ketua Sumatera Berdoa, JA Ferdinandus; tokoh masyarakat Tionghoa, Indra Wahidin dan Haji Anif selaku tokoh masyarakat Sumut.
Awal acara para tamu disuguhi Tarian Persembahan Melayu yang biasa ditampilkan untuk menyambut tetamu dalam kebudayaan Sumatera Utara. Kemudian, setelah sambutan, acara penampilan seni kungfu dari Tiongkok memukau para hadirin.
"Sumut ini beragam suku dan agama. Selama ini sangat damai. Malam ini bisa kita lihat di sini," kata Edy Rahmayadi.
Menurutnya, hal ini perlu dijaga. Warga Sumut, tidak termakan oleh isu yang dibuat orang tak bertanggung jawab untuk menghambat kemajuan Sumut.
"Dengan kebersamaan ini, Sumut makin maju dan dipercaya investor. Eramas berdiri untuk seluruh masyarakat Sumut. Kekompakan ini harus terjalin agar Sumut semakin baik dan maju sebagai provinsi bermartabat dalam kemajemukan," kata Edy.
Sementara, H Anif, yang diminta memberikan sambutannya mengaku terkejut di usia 13 tahun, Buddhist Centre ini merupakan yang terbesar di dunia, berkat karya Suhu Hui Xiong.
"Saya ketemu Suhu Hui Xiong ini 13 tahun lalu. Diskusi, terus tanya perlu apa? Katanya perlu lahan, akhirnya jadilah 18 hektar lahan Buddhist Centre ini. Saya ikhlas (beri lahan itu), karena bagi saya semua agama itu mengajarkan yang baik," kata H Anif.
Dalam kesempatan itu, H Anif yang dikenal sebagai tokoh muslim dengan berbagai aktivitas sosial ini, mengenalkan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara. "Mereka (Edy-Musa) harus menjaga persatuan dan kesatuan di Sumut ini. Persatuan di Sumut adalah contoh bagi nasional," terangnya.
Sementara, Cawagubsu Musa Rajekshah yang diminta tanggapannya terkait kegiatan kebudayaan ini, menurutnya sangat baik menampilkan adat dan kebudayaan yang ada di Indonesia.
"Ini adalah kekayaan kita di Sumut. Tari persembahan etnik Melayu, kalau Kungfu etnik Tionghoa, dan dibingkai dalam Indonesia. Ini sangat baik, harus kita lestarikan," pungkasnya. [Eric]
Malam peringatan itu juga dijadikan malam pertukaran budaya Indonesia-Tiongkok. Karena itu, semua kesenian etnik yang ada di Indonesia, Sumatera Utara ditampilkan di acara tersebut.
Tampak hadir Ketua Umum Buddhist Centre Indonesia, YM Chaokun Suhu Hui Xiong Mahanayaka; Ketua Panitia, Eddie Kusuma; Pembina Buddhist, Ketut Supardi; Tokoh Hindu Pandita, MM Chandra Bose; Ketua Sumatera Berdoa, JA Ferdinandus; tokoh masyarakat Tionghoa, Indra Wahidin dan Haji Anif selaku tokoh masyarakat Sumut.
Awal acara para tamu disuguhi Tarian Persembahan Melayu yang biasa ditampilkan untuk menyambut tetamu dalam kebudayaan Sumatera Utara. Kemudian, setelah sambutan, acara penampilan seni kungfu dari Tiongkok memukau para hadirin.
"Sumut ini beragam suku dan agama. Selama ini sangat damai. Malam ini bisa kita lihat di sini," kata Edy Rahmayadi.
Menurutnya, hal ini perlu dijaga. Warga Sumut, tidak termakan oleh isu yang dibuat orang tak bertanggung jawab untuk menghambat kemajuan Sumut.
"Dengan kebersamaan ini, Sumut makin maju dan dipercaya investor. Eramas berdiri untuk seluruh masyarakat Sumut. Kekompakan ini harus terjalin agar Sumut semakin baik dan maju sebagai provinsi bermartabat dalam kemajemukan," kata Edy.
Sementara, H Anif, yang diminta memberikan sambutannya mengaku terkejut di usia 13 tahun, Buddhist Centre ini merupakan yang terbesar di dunia, berkat karya Suhu Hui Xiong.
"Saya ketemu Suhu Hui Xiong ini 13 tahun lalu. Diskusi, terus tanya perlu apa? Katanya perlu lahan, akhirnya jadilah 18 hektar lahan Buddhist Centre ini. Saya ikhlas (beri lahan itu), karena bagi saya semua agama itu mengajarkan yang baik," kata H Anif.
Dalam kesempatan itu, H Anif yang dikenal sebagai tokoh muslim dengan berbagai aktivitas sosial ini, mengenalkan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara. "Mereka (Edy-Musa) harus menjaga persatuan dan kesatuan di Sumut ini. Persatuan di Sumut adalah contoh bagi nasional," terangnya.
Sementara, Cawagubsu Musa Rajekshah yang diminta tanggapannya terkait kegiatan kebudayaan ini, menurutnya sangat baik menampilkan adat dan kebudayaan yang ada di Indonesia.
"Ini adalah kekayaan kita di Sumut. Tari persembahan etnik Melayu, kalau Kungfu etnik Tionghoa, dan dibingkai dalam Indonesia. Ini sangat baik, harus kita lestarikan," pungkasnya. [Eric]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.