Pileg 2019, Jawa Timur, dipenuhi artis peran dan penyanyi yang maju ke Senayan dari sejumlah dapil. Catatan Kompas.com, ada 16 caleg artis yang maju dari Jawa Timur.
Namun, berdasarkan metode hitung Pileg 2019 dari hasil rekapitulasi suara Pileg 2019 KPU Jawa Timur, dari 16 caleg artis, hanya 2 yang dipastikan lolos, yakni penyanyi Krisdayanti dari dapil Jatim 5 meliputi Malang Raya, dan Arzeti Bilbina dari dapil Jatim 1, meliputi Surabaya dan Sidoarjo.
Meraih 132.131 suara, Krisdayanti bahkan menjadi juara di dapil Malang Raya (Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang).
Suaranya bahkan mengalahkan Wasekjen PDI-P, Ahmad Basarah yang hanya meraih 104.914 suara.
Sementara, artis Arzeti Bilbina, berhasil mempertahankan kursinya di Senayan dari dapil yang sama dari periode sebelumnya.
Di dapil Jatim 1, Arzeti yang maju lewat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu dipastikan lolos dengan 53.185 suara.
Di dapil tersebut dia mengalahkan rekan separtainya yakni penyanyi Sundari Soekotjo dan musisi Ahmad Dhani.
Berikut 14 artis yang gagal ke Senayan dari dapil Jawa Timur, berdasarkan data rekapitulasi suara Pileg 2019 KPU Jatim, yang diolah dengan metode hitung Saint Lague oleh SCG Research and Consulting.
1. Ahmad Dhani dari Partai Gerindra (40.148 suara).
2. Sundari Soekotjo dari PKB (9.754 suara).
3. Manohara Odelia Pinod dari Nasdem (6.865 suara).
4. Andre Hehanusa dari PDIP (26.139 suara).
5. Luki Perdana dari Nasdem (9.163 suara)
6. Emilia Contessa dari PAN (29.265 suara)
7. Vena Melinda dari Nasdem (57.060 suara).
8. Roni Sianturi dari PDIP (30.406 suara).
9. Ratna Listy dari Nasdem (2.162 suara).
10. Tessa Kaunang dari Nasdem (1.316 suara).
11. Sari Koeswoyo dari PDIP (14.862 suara).
12. Elma Theana dari Nasdem (2.822 suara).
13. Yuli Anita dari Nasdem (19.298 suara).
14. Denada dari PAN (43.573 suara).
Direktur SCG Research and Consulting, Didik Prasetiyono mengatakan, ada beberapa faktor penyebab gagalnya para artis ke Senayan, meski nama mereka notabene sudah populer.
Salah satunya yakni artis bukan petarung elektoral yang bersedia door to doorbertemu rakyat.
"Kalau caleg politisi tahu betul bagaimana mendekati pemilih," kata Didik, Selasa (14/5/2019).
Faktor lainnya, kata Didik, karena masalah teknis, seperti intensitas kampanye yang kurang karena kesibukan, dicalonkan bukan dari daerah asal, hingga perbedaan nama di kertas suara. [Kocom]
Namun, berdasarkan metode hitung Pileg 2019 dari hasil rekapitulasi suara Pileg 2019 KPU Jawa Timur, dari 16 caleg artis, hanya 2 yang dipastikan lolos, yakni penyanyi Krisdayanti dari dapil Jatim 5 meliputi Malang Raya, dan Arzeti Bilbina dari dapil Jatim 1, meliputi Surabaya dan Sidoarjo.
Meraih 132.131 suara, Krisdayanti bahkan menjadi juara di dapil Malang Raya (Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang).
Suaranya bahkan mengalahkan Wasekjen PDI-P, Ahmad Basarah yang hanya meraih 104.914 suara.
Sementara, artis Arzeti Bilbina, berhasil mempertahankan kursinya di Senayan dari dapil yang sama dari periode sebelumnya.
Di dapil Jatim 1, Arzeti yang maju lewat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu dipastikan lolos dengan 53.185 suara.
Di dapil tersebut dia mengalahkan rekan separtainya yakni penyanyi Sundari Soekotjo dan musisi Ahmad Dhani.
Berikut 14 artis yang gagal ke Senayan dari dapil Jawa Timur, berdasarkan data rekapitulasi suara Pileg 2019 KPU Jatim, yang diolah dengan metode hitung Saint Lague oleh SCG Research and Consulting.
1. Ahmad Dhani dari Partai Gerindra (40.148 suara).
2. Sundari Soekotjo dari PKB (9.754 suara).
3. Manohara Odelia Pinod dari Nasdem (6.865 suara).
4. Andre Hehanusa dari PDIP (26.139 suara).
5. Luki Perdana dari Nasdem (9.163 suara)
6. Emilia Contessa dari PAN (29.265 suara)
7. Vena Melinda dari Nasdem (57.060 suara).
8. Roni Sianturi dari PDIP (30.406 suara).
9. Ratna Listy dari Nasdem (2.162 suara).
10. Tessa Kaunang dari Nasdem (1.316 suara).
11. Sari Koeswoyo dari PDIP (14.862 suara).
12. Elma Theana dari Nasdem (2.822 suara).
13. Yuli Anita dari Nasdem (19.298 suara).
14. Denada dari PAN (43.573 suara).
Direktur SCG Research and Consulting, Didik Prasetiyono mengatakan, ada beberapa faktor penyebab gagalnya para artis ke Senayan, meski nama mereka notabene sudah populer.
Salah satunya yakni artis bukan petarung elektoral yang bersedia door to doorbertemu rakyat.
"Kalau caleg politisi tahu betul bagaimana mendekati pemilih," kata Didik, Selasa (14/5/2019).
Faktor lainnya, kata Didik, karena masalah teknis, seperti intensitas kampanye yang kurang karena kesibukan, dicalonkan bukan dari daerah asal, hingga perbedaan nama di kertas suara. [Kocom]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.