Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengisyaratkan jajaran kabinetnya mendatang akan diisi menteri muda atau berasal dari kalangan milenial. Respons pun bermunculan, yang semuanya bernada positif.
Respons yang sama juga diperlihatkan Cania (24). Vlogger cantik ini bahkan sudah berani memetakan kementerian apa saja yang dinilai pas diisi menteri muda.
"Ada pos menteri yang harus diisi oleh anak muda karena namanya seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga. Agak ironi saja kalau diisi oleh bukan anak muda," katanya di Jakarta, Kamis (4/7/2019).
Satu kementerian lainnya yang dinilai Cania bisa diisi sosok muda adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pos itu dianggap layak karena belakangan ini ramai dibahas soal pembatasan internet.
Anak muda, dia mengklaim, lebih mengerti dan mampu beradaptasi dengan perubahan yang serba cepat seperti sekarang ini. Satu yang harus menjadi catatan, menurut dia, menteri muda jangan dikategorikan berdasarkan usia. Namun, harus melihat kapabilitas individu.
"Yang perlu dilihat sebenarnya langsung pada kualitas orangnya. Gue enggak bisa menilai langsung orangnya hanya karena umur atau generasi," ujarnya.
"Gue juga belum lihat sih orang-orang usia 20-an kayak gue yang punya ide-ide yang benar-benar bisa mengubah (permasalahan di Indonesia)," kata Cania menambahkan.
Kapasitas Politik Menteri Muda
Pendapat senada juga disampaikan Abel (23). Content creator ini menilai wacana perekrutan menteri muda dalam kabinet pemerintahan merupakan sebuah langkah pembaharuan bagi kemajuan Indonesia. "Diharapkan bisa menyampaikan aspirasi kita sebagai milenial karena kita punya visi tapi nggak bisa cara menyampaikannya," ujarnya.
Abel berharap, dengan adanya menteri dari kalangan generasi muda dapat menyampaikan apa yang diinginkan kaum muda untuk Indonesia sehingga bisa berkompetisi dengan negara lainnya. Dia juga meminta tidak melabelkan usia muda hanya dengan melihat umur, tapi merujuk pada kualitas individu baik dalam politik maupun pengalaman profesional.
Catatan tersendiri disampaikan peneliti PolGov Research Centre Universitas Gadjah Mada (UGM) Ignatius Jaques Juru. Dia mengungkapkan, menteri muda juga harus memiliki visi tertentu dan pemahaman yang baik dalam bernegara.
Menteri muda itu, menurut dia, juga harus mempunyai kapasitas politik dan profesionalitas dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan program pemerintah.
Sebelumnya, Presiden terpilih, Joko Widodo berencana memasukkan menteri muda di dalam kabinetnya periode 2019-2024. Namun, sejauh ini dia belum menentukan siapa saja tokoh muda yang dimaksud untuk menjadi menteri. [INews]
Respons yang sama juga diperlihatkan Cania (24). Vlogger cantik ini bahkan sudah berani memetakan kementerian apa saja yang dinilai pas diisi menteri muda.
"Ada pos menteri yang harus diisi oleh anak muda karena namanya seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga. Agak ironi saja kalau diisi oleh bukan anak muda," katanya di Jakarta, Kamis (4/7/2019).
Satu kementerian lainnya yang dinilai Cania bisa diisi sosok muda adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pos itu dianggap layak karena belakangan ini ramai dibahas soal pembatasan internet.
Anak muda, dia mengklaim, lebih mengerti dan mampu beradaptasi dengan perubahan yang serba cepat seperti sekarang ini. Satu yang harus menjadi catatan, menurut dia, menteri muda jangan dikategorikan berdasarkan usia. Namun, harus melihat kapabilitas individu.
"Yang perlu dilihat sebenarnya langsung pada kualitas orangnya. Gue enggak bisa menilai langsung orangnya hanya karena umur atau generasi," ujarnya.
"Gue juga belum lihat sih orang-orang usia 20-an kayak gue yang punya ide-ide yang benar-benar bisa mengubah (permasalahan di Indonesia)," kata Cania menambahkan.
Kapasitas Politik Menteri Muda
Pendapat senada juga disampaikan Abel (23). Content creator ini menilai wacana perekrutan menteri muda dalam kabinet pemerintahan merupakan sebuah langkah pembaharuan bagi kemajuan Indonesia. "Diharapkan bisa menyampaikan aspirasi kita sebagai milenial karena kita punya visi tapi nggak bisa cara menyampaikannya," ujarnya.
Abel berharap, dengan adanya menteri dari kalangan generasi muda dapat menyampaikan apa yang diinginkan kaum muda untuk Indonesia sehingga bisa berkompetisi dengan negara lainnya. Dia juga meminta tidak melabelkan usia muda hanya dengan melihat umur, tapi merujuk pada kualitas individu baik dalam politik maupun pengalaman profesional.
Catatan tersendiri disampaikan peneliti PolGov Research Centre Universitas Gadjah Mada (UGM) Ignatius Jaques Juru. Dia mengungkapkan, menteri muda juga harus memiliki visi tertentu dan pemahaman yang baik dalam bernegara.
Menteri muda itu, menurut dia, juga harus mempunyai kapasitas politik dan profesionalitas dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan program pemerintah.
Sebelumnya, Presiden terpilih, Joko Widodo berencana memasukkan menteri muda di dalam kabinetnya periode 2019-2024. Namun, sejauh ini dia belum menentukan siapa saja tokoh muda yang dimaksud untuk menjadi menteri. [INews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.