Jurnaldunia.com - Pesawat Sukhoi Super Jet (SSJ) 100 yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat pada Rabu (9/5/2012) sore, ternyata kehabisan bahan bakar saat beroperasi.
Hal itu dijelaskan oleh Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti, di kantornya, Kamis (10/5/2012).
Herry menjelaskan, pesawat SSJ 100 berangkat pada pukul 14.21 WIB, dari Bandara Halim PerdanaKusuma menuju Bogor. Namun, pada pukul 14.33 WIB, pesawat kehilangan kontak.
"Kami tunggu, diperkirakan fuel (bahan bakar) yang ada bisa terbang empat jam. Ternyata, setelah itu tidak ada berita, dan dinyatakan hilang, karena fuel-nya sudah habis," ujar Herry.
Tujuan penerbangan Sukhoi adalah untuk promosi di Indonesia. Promosi dilakukan di sejumlah negara di Asia. Pihak Kementerian Perhubungan juga menerima undangan joy flight berujung maut tersebut.
"Ini pesawat asing, izin sudah keluar dari Kemenlu, TNI, dan Kemenhub Dirjen Udara, untuk demo flight," papar Herry.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.