KABAR ASAHAN.com - Empat kapal patroli Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kanwil Sumatera Utara diterjunkan untuk mengantisipasi maraknya penyelundupan diperairan Selat Malaka.
Operasi tersebut bersandi Gerhana (Gerakan Habisi Narkoba) berlangsung hingga 6 Mei 2016, bertujuan melakukan pencegahan terhadap tindak pidana penyelundupan barang-barang dari luar negeri, terutama narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba).
“Patroli penuh di laut dengan memeriksa kapal yang dicurigai membawa narkoba. Jika ditemukan barang lain seperti bawang, daging dan pakaian bekas, tetap akan ditindak,” kata Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Teluk nibung, Fuad Fauzy melalui Kasi P2, M. Firdaus, Senin (25/4).
Hingga saat ini, kata Firdaus, Kota Tanjung balai menjadi sorotan di Indonesia. Pasalnya,Tanjung balai menjadi salah satu lokasi terbesar penyelundupan narkoba terutama sabu. Firdaus berharap masyarakat sadar bahwa menyelundupkan barang ilegal sangat dilarang. Apalagi jenisnya sabu, ka-rena bisa merusak generasi bangsa di masa yang akan datang.
“Empat kapal yang tengah siaga di Selat Malaka antara lain BC 6003, BC 200008, BC 15031,dan BC 15035,” tambahnya. 300 Kg Sabu Sementara itu, seorang mantan tekong boat pembawa narkoba menuturkan, rata-rata sabu masuk ke Indonesia sebanyak 300 kilogram per hari.
Sabu itu dibawa dari Klang Malaysia oleh kapal nelayan setempat (tekong Indonesia) dan sesampainya di tengah laut dipindahkan ke kapal nelayan Indonesia. Dari tengah laut, kapal melangsir hingga ke darat.
Modusnya dengan memasukkan ke dalam fiber ikan, jaring, rangsel, dan palka kapal. Pintu masuk paling aman bagi pelaku mendaratkan narkoba adalah di daerah perbatasan pinggiran Sungai Silingsing dan Sungai Dua. Lokasi tersebut jarang sekali terpantau petugas keamanan, sebab jauh dari kantor petugas.
“Saya yang membawa (sabu) makanya saya tahu. Sebanyak 300 kilogram masuk dalam satu hari melalui Tanjung balai, terbanyak di daerah Seisilingsing dan Seidua. Buktinya apa, penangkapan BNN maupun instansi lain di berbagai daerah seperti Jakarta, Medan dan umumnya dipasok dari Malaysia melalui Tanjung balai,”ujar mantan tekong itu.
Sepekan sebelumnya, petugas Sat Narkoba Polres Tanjung balai dipimpin AKP Yayang mengamankan dua kilogram sabu dalam satu penyergapan di daerah Seidua, Simpang TPAJl. Husni Thamrin, Kel. Pahang, Kec. Datukbandar, Kota Tanjungbalai, Selasa (19/4).
Meski pemiliknya kabur, namun barang bukti disita dan diamankan ke Mapolres. Diduga, barang haram itu berasal dari Malaysia masuk melalui Seisilingsing dengan menggunakan kapal nelayan. Di daerah tersebut,banyak terdapat tangkahan tradisional sehingga luput dari pantauan petugas. Wsp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.