KABARASAHAN.com - Nahas dialami Sardiansyah (40), warga Sungai Meriam, Anggana, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Dia tewas mengenaskan, usai dimangsa buaya muara, Rabu (18/5) kemarin, saat mencari kepiting.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.00 WITA. Sardiansyah bersama dua rekannya tengah mencari kepiting di kawasan Sungai Bayur, Desa Sepatin, Anggana, menggunakan perahu.
Ketiganya mencari perangkap kepiting yang mereka pasang dengan posisi perahu agak berjauhan. Salah seorang dari rekan korban terkejut melihat Sardiansyah dihempas-hempas buaya di sungai. Peristiwa itu segera dilaporkan ke warga lainnya.
"Warga datang dan mencoba mengusir buaya itu. Warga melihat kepala korban, berada di mulut buaya itu. Setelah buaya itu pergi, badannya tertinggal," kata Kapolsek Anggana, AKP Indramawan, kepada merdeka.com, Kamis (19/5) sore.
Buaya jenis buaya muara itu berukuran cukup besar, dengan panjang sekitar empat meter. Usai buaya pergi, warga kemudian beramai-ramai berupaya mengangkat jenazah korban yang tercabik.
"Jadi kepala dan kaki kanan korban terpisah dari badannya. Sore harinya, jenazah korban sudah berada di rumah duka," ujar Indramawan.
Kawasan itu, menurut Indramawan, memang menjadi habitat buaya muara. Tidak hanya korban bersama dua rekannya yang mencari kepiting, warga lainnya juga beramai-ramai mencari kepiting di kawasan sama.
"Iya, di kawasan itu masih banyak buayanya. Banyak juga orang lain yang mencari kepiting dan ikan di kawasan tempat kejadian itu. Mungkin Tuhan berkata lain, ajal menjemput," tutup Indramawan.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.00 WITA. Sardiansyah bersama dua rekannya tengah mencari kepiting di kawasan Sungai Bayur, Desa Sepatin, Anggana, menggunakan perahu.
Ketiganya mencari perangkap kepiting yang mereka pasang dengan posisi perahu agak berjauhan. Salah seorang dari rekan korban terkejut melihat Sardiansyah dihempas-hempas buaya di sungai. Peristiwa itu segera dilaporkan ke warga lainnya.
"Warga datang dan mencoba mengusir buaya itu. Warga melihat kepala korban, berada di mulut buaya itu. Setelah buaya itu pergi, badannya tertinggal," kata Kapolsek Anggana, AKP Indramawan, kepada merdeka.com, Kamis (19/5) sore.
Buaya jenis buaya muara itu berukuran cukup besar, dengan panjang sekitar empat meter. Usai buaya pergi, warga kemudian beramai-ramai berupaya mengangkat jenazah korban yang tercabik.
"Jadi kepala dan kaki kanan korban terpisah dari badannya. Sore harinya, jenazah korban sudah berada di rumah duka," ujar Indramawan.
Kawasan itu, menurut Indramawan, memang menjadi habitat buaya muara. Tidak hanya korban bersama dua rekannya yang mencari kepiting, warga lainnya juga beramai-ramai mencari kepiting di kawasan sama.
"Iya, di kawasan itu masih banyak buayanya. Banyak juga orang lain yang mencari kepiting dan ikan di kawasan tempat kejadian itu. Mungkin Tuhan berkata lain, ajal menjemput," tutup Indramawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.