Misteri Anggota TNI Prada DP yang Tega Mutilasi Mantan Kekasihnya, Tinggalkan Pendidikan Militer - Sumatera Online

Media Online Sumatera Utara

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Selasa, 14 Mei 2019

Misteri Anggota TNI Prada DP yang Tega Mutilasi Mantan Kekasihnya, Tinggalkan Pendidikan Militer


Untuk memburu pelaku mutilasi kasir cantik Indomaret  Vera Oktaria (21), pasukan Kodam II Sriwijaya melakukan koordinasi dengan Polda Sumatera Selatan. 
 
Adapun pelaku mutilasi kasir cantik Indomaret Vera Oktaria adalah Prada DP.
Prada DP merupakan mantan pacar Vera Oktaria.
Kepastian pelaku pembunuhan terhadap Vera Oktaria berasal dari keterangan penyidik Polda Sumatera Selatan.

Pihak Polda Sumatera Selatan telah memastikan pelaku pembunuhandisertai mutilasi terhadap Vera Oktaria Prada DP.

Hal itu terungkap setelah polisi melakukan olah TKP serta mengumpulkan barang bukti usai menemukan jenazah Vera di sebuah penginapan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.

Terkait hal tersebut, Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya untuk mengungkap kasus tersebut dengan berkoordinasi bersama penyidik Polda Sumatera Selatan.
Djohan mengatakan, pihak keluarga dari Fera telah diambil keterangan untuk mencari keterkaitan Prada DP.

Hasil keterangan itu akan menjadi bahan dalam penyelidikan.
"Penyidik Pomdam II/Sriwijaya sudah menyiapkan administrasi dan segala sesuatunya untuk melengkapi syarat-syarat yang dibutuhkan dalam melaksanakan proses penyidikan dan pengembangan kasus pembunuhan tersebut. Kami tidak akan mentolerir oknum itu," kata Djohan, Senin (13/5/2019).

"Saat ini Prada D, oknum anggota TNI AD yang diduga melakukan tindakan pembunuhan terhadap pacarnya FO sedang dalam pencarian oleh Pomdam. Yang bersangkutan desersi saat melaksanakan pendidikan di Rindam II/Srwijaya, Baturaja," ujar Djohan.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi mengatakan, dari hasil tes DNA diketahui jika korban adalah Vera Oktaria (21), yang tercatat sebagai warga Lorong Indah Karya Nomor 116 RT 003 RW 003 Kelurahan Tangga Takat, Kecamatan Seberang Ulu II Palembang, Sumatera Selatan.

Korban dikabarkan hilang sejak tiga hari kemarin sebelum akhirnya ditemukan tewas dengan kondisi tangan terpotong di penginapan.

Tinggalkan tempat pendidikan militer


Prada DP, oknum anggota TNI yang disebut-sebut adalah mantan kekasih Fera, pun mendadak menjadi perbincangan hangat di media sosial karena ia diduga adalah pelaku dari kasus tersebut.

Hal itu terkuak berdasarkan keterangan dari Suhartini (50) yang merupakan ibu kandung Fera.

Menurutnya, anak bungsunya tersebut selalu ketakutan karena mendapatkan ancaman dari Prada DP.

Perilaku Prada DP yang ringan tangan, menurut Suhartini, membuat Fera akhirnya memutuskan hubungan mereka.

Namun, Prada DP menolak dan terus mengejar korban.

DP diketahui adalah seorang anggota TNI yang sedang menjalani pendidikan di Sartaif Rindam II/Baturaja.

Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan saat dikonfirmasi mengatakan, mereka saat ini telah membentuk tim untuk mencari keberadaan Prada DP.

"Masih dugaan, Prada DP juga sudah merupakan siswa yang kabur dalam masa pendidikan, sekarang masih kami cari," kata Djohan, Minggu (12/5/2019).

Djohan menjelaskan, jika memang Prada DPterbukti menjadi pelaku pembunuhan Fera, mereka tak akan segan melakukan proses hukum terhadapnya.

"Sekarang masih dilakukan penyelidikan untuk memastikan keterlibatannya. Kami pastikan jika oknum TNI terbukti melakukan tindakan pidana akan diproses sesuai hukum yang berlaku," katanya.

Enam saksi diperiksa

Polda Sumatera Selatan saat ini telah memeriksa enam saksi terkait kasus pembunuhan Fera Oktaria (21).

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi mengatakan, mereka saat ini terus mengumpulkan bukti-bukti untuk mengungkap pelaku pembunuhan Vera.

"Bukti sidik jari pelaku juga sudah kami dapatkan," kata Supriadi.

Dari hasil visum, petugas tak menemukan adanya tanda kekerasan seksual di tubuh Vera.

Namun, Supriadi enggan berspekulasi terkait adanya dugaan keterlibatan oknum TNI yang disebut-sebut adalah mantan pacar Vera.

"Belum dipastikan, kami koordinasi dengan TNI agar tidak ada miscommunication," ujarnya.

Sidik jari pelaku ditemukan di dinding penginapan Hasil penyelidikan, petugas mendapatkan sidik jari di dinding kamar yang diduga adalah milik pelaku.

Namun, polisi masih enggan menduga-duga sidik jari tersebut adalah milik Prada DP.

"Sidik jari itu dibawa ke Puslabfor dan akan diteliti dulu," kata Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Supriadi saat dikonfirmasi melalui telepon, Minggu (12/5/2019).

Vera tewas diduga mengalami benturan keras di kepala

Supriadi melanjutkan, korban tewas setelah mengalami luka benturan keras di bagian kepala.

Banyak luka memar ditemui di tubuh korban.

"Korban dieksekusi di kamar tersebut dengan kondisi tangannya terpotong. Kami masih mencari keterangan saksi. Sudah enam saksi yang diperiksa," ujarnya.

Terkait beredarnya kabar Prada DP sudah ditangkap di kawasan Bogor, Jawa Barat, Supriadi membantah informasi tersebut karena menurutnya polisi saat ini masih melakukan penyelidikan.

"Belum, nanti kalau sudah tertangkap pasti aku kabarkan," kata Supriadi.

Foto Prada DP disebar

Berita update pembunuhan kasir cantikIndomaret Vera Oktaria (21) yang hingga kini pelakunya belum ditangkap.

Pelaku pembunuhan secara mutilasikasir cantik Indomaret Vra Oktaria tak lain adalah mantan pacarnya yang juka oknum TNI, Prada DP.

Kini, oknum TNI Prada DP menjadi buronan Kodam II Sriwijaya. Pihak Kodam II Sriwijayajuga telah menyebar foto Prada DP di tempat umum dan berbagai media sosial.

Tujuan penyebaran foto Prada DP tersebut agar mempersempit ruang gerak prajurit yang baru masuk TNI tersebut.

Pihak Kodam II Sriwijaya memberikan keterangan dalam foto tersebut dengan tulisan 'Daftar Pencarian Orang ( DPO)'.

Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan mengatakan, upaya pencarian DP juga ikut melibatkan Polda Sumatera Selatan.

Ia berharap agar Prada DP segera ditemukan untuk menjalani pemeriksaan.

"Dugaannya oknum TNI itu sembunyi di suatu tempat, sehingga kita mempersempit ruang geraknya menyebar fotonya diberbagai tempat bahkan medsos," kata Djohan, Senin (13/5/2019).

Djohan melanjutkan, Prada DP merupakan siswa Pendidikan Kejuruan (Dikjur) Tamtama Infanteri Ridam II/SWJ Baturaja.

Namun, sejak Sabtu (4/5/2019) lalu Prada DP tidak hadir tanpa izin (THTI).

Kemudian, pada Jumat (10/5/2019), Vera Oktaria ditemukan dalam kondisi tewas dengan tangan termutilasi di penginapan di Kabupaten Musi Banyuasin.

"Dalam catatannya, yang bersangkutan tergolong positif namun tidak ada hal yang menonjol. Informasinya antara Prada DPdan korban sudah pacaran 4 tahun," ujarnya.

Jika terbukti menjadi pelaku pembunuhan terhadap Vera, Prada DP akan menjalani proses peradilan di Pengadilan Milter.

Bahkan, prajurit baru tersebut terancam dicabut statusnya sebagai anggota TNI dan dikeluarkan dari satuan untuk menjalani proses pidana umum.

"Tidak ada pandang bulu, jika terlibat akan diproses hukum. Bagaimana pun hukum harus tegak," tegas Djohan.


Sosok mantan pacar diungkap ibu korban

Terungkap pelaku mutilasi kasir cantikIndomaret, Vera Oktaria (21) dipaparkan oleh ibu korban mutilasi. Dalangnya diduga mantan pacar, inisial DN.

Suhartini (50) adalah ibu Vera Oktaria. Suhartini menceritakan, Vera tidak memiliki musuh, hanya saja, dia sering cerita mantan pacarnya sering memukulinya.

Vera Oktaria ditemukan tewas dengan tangan termutilasi di kamar penginapan Sahabat Mulya di Jalan Simpang Hindoli Kecamatan Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Dugaan ibu korban mutilasi selaras dengan keterangan yang diungkapkan aparat kepolisian.

Dilansir dari Kompas.com, Kabid Humas Polda Sumatera SelatanKombes Pol Supriadi, Jumat (10/5/2019) mengatakan, saat ini mereka telah memeriksa beberapa saksi terkait kejadian tersebut.

Dari hasil pemeriksaan awal, kamar itu disewa oleh seorang pria inisial DN bersama rekannya.

"Pemesan kamar tanpa menyertakan KTP saat menginap, menurut saksi ada dua orang laki-laki dan satu perempuan, diduga korban," kata Supriadi.

Supriadi menjelaskan, pria tersebut memesan kamar pada Rabu (8/5/2019).

Salah satu pria itu sempat keluar membawa satu koper bewarna hitam sembari menelpon dan bertanya harga sewa speedboat.

"Sekitar pukul 17.00 WIB, saksi melihat laki-laki kembali ke penginapan dengan membawa masuk kembali 1 (satu) unit koper lagi dari luar. Kasus ini masih kami selidiki,"ujarnya.

Pihak keluarga tak percaya Vera telah menjadi korban pembunuhan secara sadis yang mayatnya ditemukan dengan kondisi tangan putus.

Identitas korban diketahui setelah dokter Forensik Rumah Sakit (RS) Bhayangkara melakukan tes DNA terhadap ibu korban.

"Sudah semalam tes DNA-nya, ibu yang diambil sampel hasilnya memang sama itu adik saya," kata Putera (30), kakak kandung korban.

Putera mengatakan, Vera sebelumnya hilang pada Selasa (7/9/2019) kemarin.

Mulanya ia hendak menjemput adiknya itu di tempat kerja korban di Indomaret Jalan Sudirman, Palembang, sekitar pukul 21.30 WIB.

Namun, ketika dijemput, ternyata Vera sudah tidak ada di tempat dan kabarnya sudah dijemput seseorang.

"Biasanya kalau pulang saya yang jemput, tapi hari itu tidak ada. Adik saya baru bekerja di sana," kata Putera.

Pihak keluarga pun cemas lantaran Vera hilang tanpa kabar.

Sementara ponsel korban juga tidak aktif.

Putera bersama ibunya pun memutuskan untuk membuat laporan kehilangan ke kantor polisi.

Setelah mendapatkan kabar ada sesosok jenazah perempuan ditemukan di penginapan Kabupaten Muba, mereka langsung datang ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk pencocokan DNA.

Dilanjutkan Putera, adiknya tersebut memang sempat mengeluhkan soal mantan pacarnya yang selalu memberikan ancaman sejak beberapa hari terakhir sebelum hilang.

Namun, pihak keluarga belum mau berspekulasi dan menyerahkan kasus tersebut kepada kepolisian.

"Diancam seperti apa kami kurang tahu, tapi mama cerita memang adik saya ini sering diancam mantan pacarnya karena tidak mau berhubungan lagi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat perempuan yang diduga korban mutilasiditemukan di tempat penginapan Sahabat Mulia Nomor 06 Jalan PT Hindoli RT 05 RW 03 Kelurahan Sungai Lilin, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (10/5/2019).

Informasi yang dihimpun, kejadian itu terungkap setelah Nurdin yang merupakan pengurus penginapan mencium bau busuk menyengat di kamar 06 saat hendak bersih-bersih, pada Kamis (9/5/2019) kemarin.

Nurdin sempat mencoba mengetuk pintu namun tak kunjung mendapatkan jawaban.

Karena tak menaruh curiga, Nurdin tetap membersihkan halaman di lokasi sekitar kamar.

Namun, bau busuk itu ternyata semakin menyengat saat Jumat pagi ketika ia kembali membersihkan kamar.

Ia pun curiga hingga akhirnya menghubungi pihak kepolisian untuk membuka pintu kamar secara paksa.

Saat didobrak, polisi menemukan sesosok jenazah perempuan dengan kondisi membusuk di dalam kamar.


Tanpa busana

Jenazah perempuan yang diduga menjadi korban mutilasi itu ditemukan dalam kondisi tangan terpotong, Jumat (10/5/2019).

Informasi dihimpun, korban tewas dengan tanpa mengenakan pakaian di tubuhnya ketika di penginapan tersebut.

Korban sudah tewas dalam kondisi membusuk dengan tangan terpotong dan ditutupi selimut.

Kapolres Musi Banyuasin AKBP Andes Purwanti membenarkan kejadian tersebut.

Petugas pun menurutnya saat ini masih berada di lokasi untuk melakukan olah TKP.

"Sabar ya nanti diinfokan," kata Andes singkat saat dikonfirmasi.

Hal yang sama diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Muba AKP Delly Haris.

Menurutnya, tim identifikasi masih mengumpulkan bukti-bukti dilokasi kejadian.

"Iya, kejadian itu ada (penemuan mayat diduga mutilasi), sekarang masih di TKP,"ucap Delly.


Kecurigaan keluarga

Suasana duka masih menyelimuti keluarga Suhartini setelah Vera ditemukan tewas di kamar penginapan Sahabat Mulya di Jalan Simpang Hindoli.

Suhartini masih terpukul setelah mengetahui jenazah wanita yang disembunyikan dalam spring bed dalam kondisi tangan terpotong itu adalah putrinya sendiri.

Identitas korban terungkap setelah tim dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang melakukan rangkaian tes DNA terhadap Suhartini.

Hasil tes itu menemukan kecocokan dan dipastikan bahwa mayat tersebut adalah Vera.

Suhartini mengatakan, semasa hidupnya Vera dikenal sebagai pribadi baik dan pendiam tanpa memiliki musuh.

Namun, ia mencurigai mantan pacar anaknya adalah dalang di balik peristiwa tersebut.

Sebab, menurutnya, Vera selalu mengeluh selalu diperlakukan kasar oleh DP yang merupakan mantan kekasih anaknya.

"Anak saya pernah dipukul selama mereka pacaran. Dia tidak berani melawan karena tidak ada yang menolong. Jadi anak saya tidak mau lagi dengan pacarnya itu," kata Suhartini di kediamannya.

Tak tahan dengan sikap DP, Vera memutuskan mengakhiri hubungannya yang telah dijalin sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) tersebut.

Akan tetapi, DP lagi-lagi selalu mencari korban.

"Anak saya tidak ada masalah dengan orang lain, selain sama mantan pacarnya tersebut," ujarnya.

Selama bekerja di Indomaret, Vera selalu pulang tepat waktu.

Namun pada Selasa (7/5/2019) sekitar pukul 23.30WIB, Suhartini mulai cemas karena putri kesayangannya tersebut tak kunjung pulang.

Teman-teman korban mengaku bahwa Vera telah dijemput seseorang.

Namun Putera (30) yang merupakan kakak korban tak mengetahui siapa pria tersebut.

Dengan kejadian ini, Suhartini berharap polisi cepat menangkap pelaku yang telah menewaskan anaknya tersebut.

"Pelaku juga harus merasakan hal yang sama. Anak saya sudah mati," jelasnya.


Disembunyikan di springbed


Wanita malang itu dievakuasi petugas setelah Nurdin (30) yang merupakan pengelola penginapan melaporkan jika telah mencium bau busuk dari kamar 06, tempat korban menginap.

Saat dievakuasi, tubuh korban dimasukkan ke dalam springbed dengan kondisi tangan putus.

Bahkan, tubuh wanita ini sudah dalam keadaan membusuk lantaran diduga telah meninggal lebih dari tiga hari. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.