Pengakuan Warga Sekitar Lokasi Pembunuhan Mama Muda - Sumatera Online

Media Online Sumatera Utara

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Jumat, 24 Mei 2019

Pengakuan Warga Sekitar Lokasi Pembunuhan Mama Muda

Pengakuan Dedi, saksi mata yang merupakan tetangga korban menjelaskan bahwa sekitar pukul 19.00 WIB, Minggu (19/5/2019), ia mendengar teriakan dari dalam rumah korban.

Saat itu Dedi hendak keluar mengisi ulang galon.Seperti Dikutip dari Kompas.com.



"Saksi langsung menghampiri rumah korban Feri dan melihat korban berlumuran darah sambil merangkak," jelas Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko Senin (20/5/2019).

Meski kondisinya penuh luka, korban Feri diketahui masih sempat melihat pelaku yang keluar dari rumahnya.



"(Korban) langsung menunjuk ke arah pelaku yang lari keluar rumah sambil berkata, 'Itu mau membunuh'," kata Truno.



Melihat insiden itu, Dedi awalnya berniat mengejar pelaku. Namun, korban Feri menahannya lantaran pelaku membawa senjata tajam.

Berjalan merangkak keluar dari rumah, korban Feri akhirnya ambruk di depan rumah. Saksi kemudian menghampiri korban dan meminta bantuan dari warga.

"Korban saat itu berlumuran darah di muka dan badan, lalu diantar ke rumah orangtuanya. Selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Al-Islam oleh keluarganya," tutur Truno.



Saat kejadian, saksi juga mengaku mendengar teriakan takbir dari rumah korban.

"Keterangan saksi, mendengar orang berteriak 'Allahu Akbar' di rumah korban dan saksi langsung menghampiri," ujar Truno.



Korban Feri dilarikan ke rumah sakit, keluarga korban awalnya belum mengetahui bahwa Jihan tewas dibunuh sebelumnya.

Awal Jihan ditemukan tewas yakni saat kakak Feri, Agus, kembali ke rumah korban berniat untuk mengambil pakaian untuk Feri.



Rumah korban saat itu dalam keadaan berantakan dan ada beberapa ceceran darah. Kemudian saat Agus menuju ke dapur, ada tumpukan kantong plastik pakain kotor.

Lantaran curiga, Agus kemudian mendekati tumpukan tersebut dan membukanya. Di tempat itu, ia menemukan Jihan dalam keadaan tak bernyawa.


"Ada kantong plastik untuk tempat pakaian kotor. Karena curiga, kemudian dibuka dan ternyata dilihat ada adik iparnya Jihaan Nur Shofia sudah dalam keadaan meninggal dunia di dalam kantong plastik tersebut. Saksi kemudian langsung melaporkannya ke pihak kepolisian," tutur Truno. [Kocom]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.